Laporan kegiatan


BAB I
PENDAHULUAN


  I.I        Latar Belakang
Pancasila adalah suatu bentuk pendidikan nilai moral di Indonesia. Pendidikan pancasila diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Penanaman nilai pancasila adalah suatu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan, sehingga perlu mendapat tempat pertama di semua jenjang pendidikan. Salah satu pendidikan yang sangat penting yaitu pendidikan anak usia dini, dimana pendidikan anak usia dini itulah yang akan menjadi pondasi dasar bagi pendidikan anak selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang akan dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Dalam praktiknya hendaknya penanaman pendidikan pancasila di pendidikan anak usia dini harus ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional.
Pendidikan nilai dalam pendidikan Pancasila dalam pandangan Lickona (1992).
Pancasila merupakan satu kesatuan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sebagaimana yang terkandung dalam lima silanya. Nilai-nilai yang terkristal dari agama dan budaya bangsa tersebut meruapkan satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan. Aplikasi Pancasila dalam kehidupan Pancasila menjadi acuan dalam setiap kehidupan manusia.
Dalam dunia pendidikan anak usia dini implementasi nilai pancasila hendaknya dapat mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban anak  bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Undang- undang RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional- UUSPN).



BAB II
MASALAH

  Penerapan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara pada anak usia dini dianggap kurang, partisipasi keaktifan penanaman pancasila dalam ruang lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat pada anak-anak sedari kecil tidak dilakukan secara aktif. Sehingga anak usia dini belum mengetahui apa itu pancasila sebagai ideologi negara. Jika hal ini terus terjadi maka tidaklah heran dimasa yang akan datang pancasila dianggap tak mempunyai makna lagi sebagai cikal bakal pendiri dan pemersatu negara ini.
Jika dibandingkan pemahaman masyarakat tentang Pancasila dengan lima belas tahun yang lalu, sudah sangat berbeda, saat ini sebagian masyarakat cenderung menganggap Pancasila hanya sebagai suatu simbol negara dan mulai melupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Padahal Pancasila yang menjadi dasar negara dan sumber dari segala hukum dan perundang-undangan adalah nafas bagi eksistensi bangsa Indonesia. Sementara itu, lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akibat tidak satunya kata dan perbuatan para pemimpin bangsa, Pancasila hanya dijadikan slogan di bibir para pemimpin, tetapi berbagai tindak dan perilakunya justru jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Contoh yang tidak baik dari para pemimpin bangsa dalam pengamalan Pancasila telah menjalar pada lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat.


Kurangnya komitmen dan tanggung jawab para pemimpin bangsa melaksanakan nilai-nilai Pancasila tersebut, telah mendorong munculnya kekuatan baru yang tidak melihat Pancasila sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa Indonesia. Akibatnya, terjadilah kekacauan dalam tatanan kehidupan berbangsa, di mana kelompok tertentu menganggap nilai-nilainya yang paling bagus. Lunturnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian masyarakat dapat berarti awal sebuah malapetaka bagi bangsa dan negara kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Timbulnya persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, perbedaan pendapat yang berujung bermusuhan dan bukan mencari solusi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung mengundang tindak anarkhis.

II.I      Pemecahan Masalah
Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan pancasila menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.
Maka dari itu kami bekerja sama dengan PAUD untuk mendampingi anak-anak usia dini dan melihat seberapa besar perkembangan yang ada di dalam sosialisasi penerapan pancasila di lingkungan PAUD itu sendiri. 


BAB III
METODE KEGIATAN

III.I    Metode Penanaman Nilai Pancasila :
III.I.i  Metode Menyanyi
Menyanyi merupakan metode penting untuk mengungkapkan perasaan anak-anak dalam situasi apapun. Terlebih menyanyi dapat menyatukan semua anak-anak. Dan menjadi permulaan yang baik untuk proses kegiatan selanjutnya.

III.I.ii  Metode Pendampingan
Metode ini merupakan analisa kelompok kami untuk mengetahui seberapa besar penerapan pancasila dan partisipasi anak-anak dalam PAUD.

III.I.iii  Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak, sebab dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Dari metode bercakap-cakap tersebut dapat terapkan misalnya; anak akan bersikap sopan dengan bicara yang baik kepada orang lain dan orang yang lebih tua.

III.I.iv  Metode Bercerita
Melalui cerita  dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi  yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai pancasila yang berlaku di masyarakat, bahwa nilai-nilai Pancasila memiliki peranan penting dalam membentuk mental, sikap dan moralitas siswa sehingga dapat tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas demi kemajuan bangsa.

III.I.v   Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan kesenangan kepada anak- anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di pikiran secara bebas melalui bermain.


BAB IV
TEORI KONSEP

IV.I     Permasalahan Nilai-nilai Pancasila dan Solusinya
IV.I.i   Sila 1 : KeTuhanan Yang Maha Esa
Permasalahan : Anak- anak jarang berdoa sebelum melakukan kegiatan.
Solusi : berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum dan sesudah makan

IV.I.ii   Sila 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Permasalahan : Kurangnya kepedulian atau kepekaan sosial terhadap lingkungan
sekitar
Solusi : Menghormanti satu sama lain, peduli satu sama lain, saling tolong menolong, jika ada teman yang kelaparan tidak ada salahnya kita membagikan makanan kita

IV.I.iii  Sila 3 : Persatuan Indonesia
Permasalahan : Kurangnya persatuan dalam melakukan suatu tujuan. Solusi : Saling bekerjasama membereskan mainan untuk dikembalikan pada tempatnya

IV.I.iv  Sila 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan perwakilan
Permasalahan : Kurangnya komunikasi dalam menyelesaikan kasus dalam pembelajaran
Solusi : Saling mengkomunikasikan setiap kasus dalam pembelajaran

IV.I.v      Sila 5 : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Permasalahan : Kurangnya kepedulian terhadap bermain bersama
Solusi : Melakukan pendampingan dalam bermain bersama

BAB V
PELAKSANAAN




Kami melakukan survei ke Bimba AIUEO yang terletak di Jl. Musyawarah No. 63 A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada hari Rabu, 15 Maret 2017 sekitar pukul 12:00 WIB. Kami melakukannya bersama-sama agar kami mengetahui berapa jumlah anak yang akan kami dampingi dan menyesuaikan hari kosong kami dengan jadwal belajar mereka. Disana kami bertemu dengan Ibu Kepala unit biMBA - AIUEO yaitu Ibu Evi Novianti,   


Berikut hasil kesepakatan kami dengan Ibu Evi mengenai jadwal pendampingan kami :

1. Senin 20 Maret 2017 pukul 08:00-10:00

2. Selasa, 21 Maret 2017 pukul 11:00-12:00
3. Rabu, 22 Maret 2017 pukul 08:00-09:00
4. Rabu, 29 Maret 2017 pukul 08:00-09:00
5. Senin, 3 April 2017 pukul 08:00-10:00
 



BAB VI
HASIL KEGIATAN

1.      Penanaman Nilai-Nilai Pancasila melalui metode :
·         Menyanyi
Membimbing anak-anak untuk menyanyikan lagu-lagu kebangsaan demi tercapainya cita terhadap tanah air dan Pancasila.
·         Pendampingan
Mendampingi anak-anak dalam berbagai hal, baik dalam pembelajaran maupun dalam bermain, untuk memberikan penanaman nilai-nilai pancasila secara tidak langsung.
·         Bercakap-cakap (Berbincang)
Percakapan ringan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan anak-anak, sampai percakapan ringan tentang nilai-nilai pancasila.
·         Bercerita
Menceritakan kisah-kisah pahlawan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan berbangsa dan bernegara,
·         Bermain
Bermain bersama sambil belajar inilah yang paling efektif dilakukan dalam kegiatan kali ini.

2.      Penanaman Nilai-Nilai Pancasila melalui Konsep :
·         Sila 1 : Ketuhanan yang maha esa
Membiasakan anak-anak untuk berdo’a secara bersama-sama untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran yang bertujuan untuk mengamalkan Sila pertama pancasila.
·         Sila 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Membiasakan sikap adil kepada anak-anak dalam pembelajaran dan bermain, dan memberikan contoh keberadaban, seperti adab kepada yang lebih tua, kepada guru.
·         Sila 3 : Persatuan Indonesia
Mengajak anak-anak untuk belajar dan bermain bersama, tanpa harus membedakan apapun. Mengajak untuk selalu bekerja sama dalam rangka tercapainya persatuan Indonesia.
·         Sila 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Membiasakan anak-anak untuk terlebih dahulu bertanya apabila tidak mengerti tentang pelajaran, dan mendiskusikannya kepada guru ataupun teman.



BAB VII
KESIMPULAN

·        Dari observasi ini, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1.     Guru – guru yang mengajar di PAUD  sudah mempunyai pendidikan yang sesuai untuk jadi guru.
2.     Anak – anak di PAUD  sudah lebih besar sekitar umur 3-5 tahun.
3.     Fasilitas dan sarana prasarana  PAUD sudah cukup  lengkap.
4.     Proses pembelajaran di PAUD sudah teratur dan disiplin.

·        Saran dari penulis antara lain:
1.     Sebaiknya PAUD  lebih menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga murid- murid nyaman dan senang dalam belajar.
2.     Adanya hubungan baik antara guru dan wali murid.
3.     Lebih bisa disiplin waktu dan bisa mengatur waktu yang efektif sehingga pembelajaran berjalan baik.
4.     Pengelolaan yang baik perlu di tingkatkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya
5.     Lebih melengkapi fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran sehingga bisa memperlancar proses pembelajaran.



REFLEKSI 
1. Muhammad Noor Alfaroby 
     Kesan yang dapat diambil dari kegiatan mendampingi di PAUD ini senang karena bisa berbagi cerita dan keceriaan kepada anak-anak, serta mendampinginya saat belajar. semoga kegiatan yang telah dilalui ini memberikan manfaat dalam melatih pola mengajar serta interaksi saya di masyarakat. untuk penanaman tentang nilai pancasila menurut saya sangatlah penting karena pancasila tidak hanya sekedar untuk dihafal tetapi perlu diamalkan sedari kecil dan dengan nilai-nilai pancasila akan menumbuhkan jiwa pancasila pada generasi penerus bangsa Indonesia ini yaitu bisa dengan menanamkan rasa ingin bergotong royong atau bekerjasama dalam belajar maupun bermain.

2. Achmad Reza
     Sangat menyenangkan ketika bisa mendampingi anak-anak PAUD karena bisa bermain dan belajar bersama dan kegiatan ini sangat berguna untuk diri saya dalam menangani perbedaan sifat anak-anak dan cara mengajarinya. Untuk penanaman nilai pancasila pada anak usia dini sangat penting sekali agar mereka mengerti pentingnya nilai-nilai pancasila agar masa depannya tidak salah dalam pergaulan dengan cara menanamkan nilai-nilai pancasila dan menerapkan sikap sopan santun

3. Aliffia Sekar A.
     Senang sekali karena bisa berbagai ilmu sambil bermain bersama anak-anak PAUD, serta dapat menambah pengalaman terutama dalam mengajar dan berbagi dengan sesama. karena dengan kegiatan ini selain menambah pengalaman, kita bisa mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai pancasila kepada anak-anak. Mengenai penanaman nilai-nilai pancasila saya sangat setuju, agar anak-anak dapat mengerti apa itu pancasila dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena pancasila sangatlah penting dan berguna untuk semua kalangan. Semakin awal kita menanamkan nilai pancasila akan semakin mengerti dan akan lebih cepat dipraktikan di kehidupan sehari-hari, dengan cara berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan serta mengajarkan untuk berlaku adil dan berbagi dengan sesama dengan memberikan apa yang kita punya atau membantu teman dalam mengerjakan sesuatu.

4. Ivan Wahyudi
     Kesan dalam kegiatan di PAUD ini sangatlah senang karena bisa berbagi keceriaan dan kesenangan bersama anak-anak PAUD. kegiatan di PAUD ini sangat berguna karena kita dapat bersosialisasi dengan generasi Rawa Belong. Pendapat tentang penanaman nilai pancasila pada anak usia dini sangat bagus, agar anak-anak PAUD dapat menerapkan jiwa pancasila di usia yang masih muda serta memahami arti dasar negara sendiri. Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai pancasila salah satu contohnya seperti menunjukan gambar-gambar tempat ibadah yang ada di Indonesia.

5. Maharani Arinta S.
     Senang bisa bertemu dengan orang-orang baru dan dapat menambah wawasan serta dengan kegiatan ini saya dan kelompok saya dapat menambah pengetahuan serta berbagi terhadap sesama. Dalam penanaman nilai pancasila pada anak usia dini saya sangat setuju karena saat semakin awal mereka mengenal pancasila ia akan semakin mengerti dan mengamalkan pancasila sejak dini. Karena pancasila wajib dimengerti dan dilakukan dengan baik agar saat besar ia terbiasa melakukannya atau bertindak sesuai dengan nilai pancasila agar Indonesia semakin baik. Untuk metodenya sendiri kita dapat memberi contoh dengan cara berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, berbagi makanan dengan sesama atau misalnya pengetahuan.


6. Nadila Ariska
     Saya bersyukur karena saya mendapatkan banyak sekali pengalaman. Dari pengalaman ini saya bisa kenal dengan banyak orang (peserta didik), saya jadi tau bagaimana cara mengajarkan nilai pancasila kepada anak usia dini. Karena walaupun saya dari jurusan akuntansi, saya tetap tau cara mengajar anak usia dini. Jadi secara tidak langsung kita mengamalkan dan lebih mendalami nilai-nilai pancasila yang telah diajarkan kepada peserta didik. Tentang penanaman nilai pancasila menurut saya sangat bagus. Agar pada masa-masa pertumbuhan mereka, mereka sudah bisa menanamkannya secara tidak langsung. Otomatis mereka bisa menjadi seseorang yang baik budi pekertinya, sopan, adil, dan menghargai sesama. Karena apabila nilai-nilai pancasila tersebut sudah ditanamkan pada diri mereka sejak kecil, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang baik tanpa adanya paksaan dari orang lain. Apabila tidak sejak kecil, maka penanamannya akan terasa sulit. Cara untuk mengajarkan nilai pancasila pada anak usia dini yaitu dengan cara mengajarkan cara berdoa, mengucapkan salam, saling menghargai, tidak boleh berkelahi dengan teman, saling memaafkan dan bekerja sama dengan baik serta memberi tau bahwa tidak ada perbedaan diantara kita.

7. Rizky Rifani A.P
      Saya menjadi bisa belajar bersabar, bisa mengenalkan pancasila kepada anak usia dini, bisa mengajarkan bagaimana cara bersikap baik kepada teman-teman / orang disekitarnya, bisa mengenal karakter anak-anaknya seperti apa dan cara mengajari tugas-tugas yang diberikan gurunya. penanaman nilai pancasila pada anak usia dini sangat penting untuk pedoman hidup mereka walaupun mungkin mereka belum sepenuhnya mengerti apa itu pancasila, setidaknya kita mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai pancasila pada anak usia dini sangat penting agar mereka mengerti adanya perbedaan ras,suku,agama,dan antar  golongan. Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai pancasila yaitu berdoa dan mengenal tempat ibadah, serta bekerjasama dengan teman dan saling tolong-menolong.

8. Roselina Vinny N.
     Senang bisa mendampingi anak kecil di PAUD ini, saya jadi mengerti bagaimana cara beradaptasi dan berinteraksi dengan orang-orang baru, terutama yang masih anak-anak. Karena dengan kegiatan ini saya bisa mengembangkan diri, mengerti sifat anak kecil, dan mengatasi masalah dengan sabar. Pendapat tentang penanaman nilai pancasila pada anak usia dini baik sekali, karena nilai pancasila memang seharusnya diterapkan sejak usia dini, agar dimasa mendatang anak-anak dapat menerapkannya dengan baik tanpa adanya tekanan dari orang lain. Selain itu, agar masa depan mereka dapat terarah dan sesuai dengan nilai pancasila. Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai pancasila yaitu dengan mengajarkan untuk saling menghormati orang lain, saling tolong-menolong, mengajarkan untuk bersifat adil sama teman-temannya.

BAB VIII
LAMPIRAN

VIII.I     Absen

 VIII.II     Foto

Hari 1, Survei

 Hari kedua, memulai pendampingan




 Hari ketiga, 
hari keempat

Hari kelima


 

PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, akhirnya laporan hasil observasi di BIMBA A-I-U-E-O dapat di selesaikan dengan lancar. Laporan hasil observasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang nantinya akan penulis butuhkan dalam mempersiapkan diri menjadi seorang pengajar yang sudah mempunyai pengetahuan tentang Anak Usia Dini. Sebagai penutup dari laporan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan observasi ini masih terdapat banyak kesalahandan kekurangan. Oleh karena itu, penulis minta maaf dan penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun.
Demikian, semoga laporan hasil observasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan Populer